DUNIA SEMUT, Keajaiban Penciptaan


uatu kota modern berawal pada saat manusia berkumpul bersama. Manusia memerlukan aturan atau hukum agar tercipta suatu kota yang damai dengan sistem yang teratur. Pada kenyataanya, dalam suatu kota kejahatan – kejahatan masih terjadi. Itu berarti  bahwa kedamaian dan keteraturan belum tercipta meskipun hukum telah dibuat.

Namun, pernahkah Anda membayangkan suatu kota besar dimana kedamaian dan keteraturan terwujud. Tidak pernah ada kejahatan atau perselisihan di sana. Semuanya bekerja dengan disiplin dan penuh pengorbanan. Tidak ada yang mementingkan diri sendiri, sebaliknya mereka lebih mementingkan orang lain dan kelangsungan hidup maskyarakat di kotanya. Untuk mewujudkan itu, diperlukan perencanaan dan pemrograman yang luar biasa. Bayangkan tatanan masyarakat seperti itu berada di dekat kita. Dan memang itu benar benar berada didekat kita, bahkan masyarakat itu ada di mana mana. Kota dengan tatanan masyarakat yang luar biasa itu adalah koloni SEMUT.

Seperti apakah keteraturan yang terjadi dalam suatu koloni semut? Kita ambil contoh salah satu jenis semut, yaitu semut pemotong daun. Semut semut pekerja pada semut pemotong daun bertugas memotong daun dan membawanya ke sarang. Daun-daun ini mereka kumpulkan untuk dijadikan lahan untuk bercocok tanam jamur yang merupakan makanan mereka. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang amat penting karena menyangkut kelagnsungan hidup koloni. Oleh karena itu mereka bekerja dengan perencanaan dan penataan yang baik agar kebutuhan pangan ratusan ribu semut dalam koloni bisa terpenuhi. Agar pengangkutan daun berjalan lancar, semut membuat jalan besar dengan beberapa jalur. Beberapa semut pekerja lain bertugas merawat dan membersihkan sistem jalan itu. Mereka dapat menggunduli pohon besar hanya dalam waktu satu hari saja. Sungguh tatanan yang menakjubkan .

Di dalam sarang daun-daun yang telah dikumpulkan dibersihkan satu persatu oleh semut pekerja lain. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya bakteri dari luar yang akan memberikan penyakit kepada koloni semut yang berjumlah ratusan ribu ekor semut. Mereka menggunakan cairan antikuman yang dihasilkan dari tubuhnya untuk  membersihkan daun daun itu. Suhu dan kelembaban sarang juga di atur dengan cermat agar jamur dapat tumbuh. Setelah jamur tumbuh, semut-semut pekerja membagikan makanan ke seluruh koloni semut agar kebutuhan pangan koloni dapat terpenuhi, termasuk kebutuhan makanan dirinya. Setelah panen, sisa-sisa daun yang digunakan untuk bercocok tanam harus dibersihkan. Mereka membuang limbah itu ke tempat yang jauh dari sarang. Mereka bekerja tanpa henti, tanpa mengeluh, dan dengan kerjasama yang luar biasa hebantnya.

Tugas pertahanan dan keamanan sarang diserahkan kepada semut prajurit yang gagah berani. Mereka dengan sigap menyerang ancaman yang dapat mengganggu koloni. Bahkan mereka langsung keluar dari sarang walau  hanya mendengar suara langkah manusia. Sekali menggigit, mereka tidak akan pernah melepaskan gigitan itu, walau bagian lain dari tubuh mereka harus terluka. Mereka rela mengorbankan nyawanya demi melaksanakan tugasnya menjaga koloni dari gangguan. Sungguh pengorbananyang luar biasa.

Kesimpulannya, suatu koloni semut bekerja dengan kerja sama, kerja keras, disiplin tinggi, dan dengan pengorbanan yang luar biasa. Pekerjaan mereka dilakukan tanpa adanya komando. Mereka tidak mempunyai pimpinan. Semut ratu pun hanya bertugas untuk bertelur, ia tidak pernah memberikan komando. Mereka seperti digerakan oleh satu kecerdasan tunggal. Jika kita berfikir, bagaimana semut dapat memiliki tatanan masyarakat yang begitu mapan, bahkan lebih mapan daripada manusia? Bagaimana mereka bisa bekerja untuk satu tujuan padahal satu koloni semut bisa mencapai ratusan ribu ekor? Bagaimana mereka bisa mengetahui cara bercocok tanam? Mengatur suhu dan kelembaban? Membuat sarang? Mempertahankan sarang? Berbagi satu sama lain? Bagaimana makhluk tak berakal seperti semut bisa melakukansemua itu?

Itulah yang dimaksud “keajaiban penciptaan”. Allah telah menciptakan segalanya dengan sempurna, dan tanpa cacat. Dan Dia pula-lah  yang mengatur segalanya. Sebagaimana firman Allah :
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS. Ath Thalaaq. 65:12)

Artikel Ini terinspirasi oleh :

Film HARUN YAHYA - KEAJAIBAN DUNIA SEMUT
 



Copyright © 2009 ====================== All rights reserved. Theme by Laptop Geek . | Bloggerized by FalconHive .